ketika Ramadhan Berakhir, sedih atau senang kah?

Saudara-saudaraku, sesungguhnya jika telah berakhir bulan Ramadhan maka sesungguhnya amalan seorang mukmin tidak berakhir kecuali jika telah datang kematian padanya, Allah ta’ala berfirman

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّى يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ (٩٩)

“Dan sembahlah Rabbmu sampai datang kepadamu yang diyakini (ajal).” (Qs. Al Hijr: 99)

Dan Allah ta’ala berfirman

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ (١٠٢)

“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (Qs. Ali Imran: 102)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda

“Jika salah seorang dari kalian mati maka terputuslah amalannya.” (HR Muslim)

Maka tidak ada batas amalan seorang mukmin kecuali datangnya kematian.

Jika telah berlalu puasa ramadhan maka seorang mukmin tidaklah terputus dari ibadah puasa, bahkan ibadah puasa tetap disyariatkan sepanjang tahun.

Disyariatkan berpuasa 6 hari di bulan syawal sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

“Barang siapa yang puasa ramadhan dan diikuti dengan enam hari dari bulan Syawal maka seakan-akan seperti puasa sepanjang masa.” (HR. Muslim)

 

 

Sumber: https://muslimah.or.id/2232-di-penghujung-ramadhan.html 

Berita Terkait

Kembali ke atas